TajukJurnalis.id, POHUWATO – Empat hari pasca tragedi jatuhnya Pesawat Perintis SAM Air PK-SMH (DHC-6), proses evakuasi puing-puing pesawat terus berlangsung di Bandara Panua, Desa Imbodu, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato.
Babinsa Koramil 1313-02/Marisa turut serta membantu dalam proses evakuasi ini, yang dilakukan sejak tanggal 20 Oktober 2024.
Pada Rabu, 23 Oktober 2024, pukul 08.20 Wita, tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) memulai investigasi lanjutan kecelakaan pesawat di lokasi kejadian.
Proses tersebut melibatkan beberapa tahapan, di antaranya, pada pukul 08.20 Wita, tim KNKT melakukan pengosongan bahan bakar jenis Avtur dari sisa puing-puing pesawat.
Selanjutnya, pada pukul 08.10 Wita, dilaksanakan evakuasi sisa puing-puing pesawat dari lokasi kecelakaan. Pukul 12.21 Wita, seluruh puing berhasil dievakuasi dari lokasi tambak milik warga ke area runway Bandara Panua, Kabupaten Pohuwato.
Pukul 15.22 Wita, puing-puing pesawat diangkut menggunakan truk tronton ke halaman Bandara Panua, dan pada pukul 15.56 Wita, dilakukan penurunan seluruh puing-puing pesawat di halaman bandara, kemudian pada pukul 16.02 Wita, proses evakuasi berjalan lancar dan aman.
Puing-puing pesawat yang telah dievakuasi sementara akan disterilkan di halaman Bandara Panua Kabupaten Pohuwato.
Selanjutnya, tim KNKT akan melakukan investigasi lanjutan untuk menentukan penyebab kecelakaan.
Proses investigasi ini akan berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan, dengan pengawasan ketat dari aparat keamanan.
Selama empat hari proses evakuasi berlangsung, Kodim 1313/Pohuwato dan Polres Pohuwato terus melakukan pengamanan di sekitar lokasi untuk memastikan kegiatan berjalan dengan aman dan tertib.
Proses ini diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan dalam mengungkap penyebab jatuhnya Pesawat Perintis SAM Air PK-SMH (DHC-6).
